Rabu, 20 Mei 2009

Setting BIOS

FT UNP PADANG

Lembaran : Job sheet tambahan

Jurusan : Teknik Elektronika

Mata Kuliah : Jaringan Komputer

Nama/Nim : Gunarso/80630

Topik : Setting Bios

Kode : 01a/ELKJarkom/2009

judul : Konfigurasi Setting Bios

A. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa mampu:
1.Mengenal BIOS dalam setiap PC.
2.Mengoperasikan BIOS untuk mengaktifkan dan menonaktifkan PC.

B. Alat dan Bahan
Satu unit komputer (PC)

C. Teori Singkat
Basic Input Output Sistem (BIOS) merupakan firmware. BIOS digunakan untuk mengatur komponen PC secara software atau dengan kata lain disebut dengan istilah jumper less. Komponen PC yang dapat diseting melalui BIOS hanya tertentu saja, dan merupakan komponen pokok dalam sebuah PC dan komponen yang terintegrasi dengan mainboard (Onboard). Berikut komponen yang dapat di set melalui BIOS:
a.Hard disk
b.CD-ROM
c.Floppy disk
d.RAM
e.Processor
f.LAN onboard
g.Souncard onboard
h.VGA onboard

Pada AWARD BIOS terdapat beberapa menu pokok yaitu: MAIN, ADVANCED, POWER, BOOT, EXIT.

D. LANGKAH KERJA
1. Dalam praktikum kali ini kita terlebih dahulu harus mengektifkan pc dengan menekan tombol power. Untuk melakukan setting pada bios kita harus menekan delete, ada juga pc yang menggunakan F2 atau Ctrl+Alt+Delete.
2. Setelah Tampilan pada layar menunjukkan Award BIOS Setup Utility kita dapatmelakukan settingan BIOS dengan urutan sebagai Berikut :

1. Hard Disk dan CD-ROM
BIOS hanya mangatur aktif tidaknya sebuah hard disk, dan juga menentukan berapa besar kapasitas sebuah hard disk baik secara manual maupun otomastis. Terletak dalam menu MAIN kemudian dilanjutkan pada sub menu letak dari drive terpasang. Selanjutnya untuk mengatur hard disk atau CD ROM, masuk ke submenu lletak hard disk atau CD ROM terpasang. asumsikan bahwa hard disk terlatak pada primary master.

Selanjutnya untuk mengatur hard disk atau CD ROM, masuk ke submenu lletak hard disk atau CD ROM terpasang. asumsikan bahwa hard disk terlatak pada primary master.
Selanjutnya untuk mengatur hard disk atau CD ROM, masuk ke submenu lletak hard disk atau CD ROM terpasang. asumsikan bahwa hard disk terlatak pada primary master.




Menu di samping merupakan tampilan untuk mengatur hard disk yang terletak di primary master. Yang perlu diatur dalam menu di atas adalah “type”, dalam menu tersebut terdapat pilihan diantaranya: Auto, User Type HDD, CD-ROM, LS-120, ZIP, MO, Other ATAPI device, dan None. Untuk lebih amanya pilih Auto karena system akan medeteksi secara otomatis peralatan yang terpasang, sedangkan None digunakn untuk men-disable hard disk atau tidak ada peralatan yang terpasang.

2. Floppy Disk

Pengaturan floopy disk terletak dalam menu yang sama seperti hard disk dan CD_ROM. Terletak dalam menu MAIN dan pada umumnya bernama legacy diskette A. Dalam opsi drive A dapat dipilih bermacam jenis type Disk Drive seperti 1.44 MB, 3.5-“ 720Kb, 3.5 “ – 2.88MB, 3.5” -360KB, 5.24”- 720kb, 5.25” dan none. Opsi “none” digunakan untuk menonaktifkan floppy disk. Pilih sesuai dengan floopy disk yang terpasang atau jika tidak terdapat floopy disk terpasang dapat digunakan pilihan None


3. RAM

RAM hanya dapat diatur bagian clock latency-nya saja tetapi tidak semua RAM dapat diatur, merk tertentu saja yang dapat di set secara manual. Hanya RAM yang sering digunakan untuk overcloking yang dapat diset manual. Untuk mensetting masuk ke menu advanced Chip Configuration.


Menu di atas untuk menentukan setting secara manual atau otomatis terletak dalam sub menu “SDRAM Cofiguration” Untuk “By SPD” akan dilakukan setting secara automatis oleh sistem sedangkan untuk setting secara manual pilih “User Define”. Hati- hati dalam mengubah nilai Clock latency dari RAM, sesuaikan dengan kemampuan RAM yang terpasang. Untuk lebih amannya gunakan pilihan secara otomatis selain lebih aman nilai yang diatur akan disesuaikan dengan nilai default RAM yang terpasang.

4. Prosesor

Ada beberapa cara untuk mengatur kecepatan prosesor sesuai dengan kemampuannya. Untuk seting dengan BIOS tidak semua prosesor bisa diatur, hanya prosesor tertentu saja yang dapat di set lewat BIOS. Untuk mengatur variabel-variabel dalam prosesor masuk kedalam menu advanced, maka akan terlihat beberapa menu yang berhubungan dengan CPU, yaitu: CPU speed, CPU/PCI Frequency, dan CPU/Memory frequency ratio. CPU Speed merupakan kecepatan CPU yang dapat ditentukan secara Manual maupun otomatis. Untuk melakukan Overcloking dapat dilakuakn seting pada bagian CPU/Memory frequency ratio. Pada bagian ini dapat di set jika CPU Speed dipilih manual. Tetapi perlu diingat sesuiakan dengan kemampuan prosesor karen jika tidak akan berakibat fatal.


5. LAN Onboard dan Sound onboard

Untuk kedua komponen ini sama dalam melakukan konfigurasi di dalam BIOS. Terletak dalam menu yang sama dan untuk mengaktifkan dengan memilih “enabled” pada masing-masing komponen. Sedangkan untuk menonaktifkan cukup dengan memilih “disabled”. Sedangkan untuk opsi auto digunakan untuk medeteksi secara otomatis, jika ada komponen yang terpasang maka akan automatis mengaktifkan komponen tersebut. Untuk masuk dalam konfigurasi komponen ini masuk menu Advanced Chip Configuration. Dalam versi BIOS ini LAN Onboard dengan menu MCP MAC Controller sedangkan Sound Onboard dengan menu MCP AudioController, pilih enabled atau Auto untuk mengaktifkan komponen tersebut. Perlu diingat apabila ingin memasang komponen baru yang bukan onboard dan komponen tersebut sejenis dengan komponen yang onboard maka harus dinon-aktifkan komponen yang onboard tersebut terlebih dahulu. Karena jika tidak akan terjadi konflik IRQ atau I/O addres-nya.


6. VGA Onboard

Dalam VGA yang sangat penting adalah Primary VGA BIOS. Opsi ini terletak dalam menu Advanced PCI Configuration, digunakan untuk memilih urutan deteksi dari VGA yang terpasang dalam sistem. Urutan tersebut diantaranya: PCI VGA Card, AGP VGA card, dan Onboard VGA. Jika VGA yang digunakan adalah Onboard maka set dengan Onboard VGA.


E. KESIMPULAN

Teknik settingan bios merupakan langkah berikutnya setelah kita selesai menginstal hardware computer. Setting bios merupakan pekerjaan yang paling penting sebelum kita mengoperasikan computer. Setting bios sangat penting karena menyangkut hardware-haredware apakah sudah terhubung apa belum dan untuk melakukan atau menginstal system operasi maka perlu juga dilakukan settingan bios


Tidak ada komentar:

Posting Komentar