Minggu, 22 Agustus 2010

PEMROGRAMAN PROSEDURAL

PEMROGRAMAN PROSEDURAL

Pemrograman dalam paradigma prosedural dilakukan dengan memberikan serangkaian perintah yang berurutan. Dalam bab ini akan dibahas hal-hal yang menjadi dasar dalam pemrograman prosedural, meliputi definisi algoritma dan konstruktor pemrograman prosedural, serta konsep Input, Proses, dan Output yang sangat lazim dalam dunia pemrograman prosedural.

Algoritma
Algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang tepat, terperinci, dan terbatas untuk menyelesaikan suatu masalah. Langkah yang tepat artinya serangkaian langkah tersebut selalu benar untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Langkah yang tidak memberikan hasil yang benar untuk domain masalah yang diberikan bukanlah sebuah algoritma.
Langkah yang terperinci artinya setiap langkah diberikan secara detail dan dapat dieksekusi oleh komputer, instruksi seperti “angkat sedikit ke kiri” merupakan contoh instruksi yang tidak tepat karena “sedikit” tidak menyatakan sesuatu yang tepat. Langkah yang diberikan harus terbatas, artinya suatu saat langkah harus berhenti, jika langkah tidak pernah berhenti (misalnya: “ambil air, masukkan ke bak mandi, ulangi ambil air, dan seterusnya”) maka serangkaian langkah itu tidak disebut sebagai algoritma (jika: “ambil air, masukkan ke bak mandi, ulangi ambil air sampai bak mandi penuh”, maka bisa disebut algoritma, namun langkah ambil air, masukkan ke bak mandi, harus diperinci).

Konstruktor (elemen) Pemrograman Prosedural
Elemen bahasa pemrograman prosedural yang penting adalah:
1. Program utama
2. Tipe
3. Konstanta
4. Variabel
5. Ekspresi, operator, dan operand
6. Struktur Data
7. Instruksi dasar
8. Program Moduler
9. File eksternal
10. Rekurens
Konstruktor ini tidak untuk dipelajari secara berurutan, namun semua perlu dipelajari dan dimengerti untuk dapat membuat program dengan baik.

Input, Proses, dan Output
Sekumpulan aksi dalam pemrograman prosedural bisa dibagi menjadi tiga bagian penting yaitu: input, proses, dan output. Bagian input, proses, dan output dikerjakan secara sekuensial, dan dalam setiap bagian mungkin akan ada input, proses, dan output.

Struktur Bahasa Program Procedural
Secara umum, bahasa pemrograman yang berbasiskan prosedur terdiri dari blok/sub program. Yang memiliki dua bagian utama yaitu:
1. Bagian deklarasi
2. Bagian Statement
1. Bagian Deklarasi
Bagian deklarasi merupakan bagian program untuk mendefinisikan tipe data suatu variable, konstanta, serta fungsi dan prosedur yang akan digunakan pada program. Selain itu, bagian deklarasi dapat juga digunakan untuk memberi nilai awal suatu variable. Dengan kata lain, deklarasi digunakan untuk memperkenalkan suatu nama kepada Compiler program. Berikut contoh deklarasi:
a. Deklarasi Variable:
Penjelasan:
Untuk mendeklarasikan variable pada Pascal, digunakan reserved word var, kemudian diikuti dengan nama variable (identifier) yang ingin digunakan, dan kemudian tipe data dari variable tersebut. Sedangkan pada C, deklarasi diawali dengan tipe data variable baru diikuti dengan nama variable (identifier). Suatu identifier harus diawali oleh karakter bukan angka, tetapi tidak boleh mengandung karakter khusus seperti * , - + / \ = < > . ? & dan sebagainya. Pada bahasa Pascal, identifier tidak bersifat case sensitive, maksudnya, huruf besar ataupun huruf kecil dianggap sama. Sebaliknya pada Bahasa C, identifier bersifat case sensitive, sehingga variable s dan S akan dianggap dua identifier yang berbeda.


b.Deklarasi Konstanta pada Pascal maupun C: const phi = 3.14;
Penjelasan:
Konstanta yaitu nilai yang tetap. Jadi jika mengacu pada contoh di atas, maka nilai phi tidak dapat diubah-ubah dan akan selalu 3.14
c. Deklarasi Tipe Data Pascal (kiri) dan C (kanan):



Penjelasan:
Tipe Data dapat dikelompokkan menjadi:
1. Tipe Data sederhana
Tipe data sederhana merupakan tipe data yang paling kecil, yang hanya melibatkan satu item data, misalnya tipe data integer, string, real, Boolean, dan sebagainya. Kita dapat juga mendefinisikan sendiri tipe data ini. Tipe data yang didefinisikan sendiri tersebut diistilahkan enumerated data type (pada contoh adalah type hari).
2. Tipe Data terstruktur
Tipe data terstruktur merupakan tipe data yang terdiri dari beberapa item data. Bentuk dari tipe data ini dapat berupa array (terdiri dari item-item yang memiliki tipe data yang sama) ataupun record (terdiri dari item-item yang boleh memiliki tipe data yang berbeda). Pada contoh di atas, DataSiswa termasuk tipe data terstruktur.
3. Tipe Data Pointer
Tipe data pointer digunakan untuk menunjuk pada alamat memory suatu data yang lain. Jadi tipe data pointer pada dasarnya tidak menyimpan nilai data secara langsung, melainkan hanya menyimpan alamat dimana data berada. Untuk contoh pada bahasa Pascal, TDataSiswa merupakan tipe data pointer. Pada Bahasa C, untuk mendeklarasikan pointer untuk tipe data DataSiswa pada variable yang bernama TDataSiswa, dapat dituliskan sebagai berikut:
DataSiswa *TDataSiswa;

d. Deklarasi Procedure/Function:
Penjelasan:
Jika melihat pada contoh deklarasi pada bahasa C, mungkin timbul pertanyaan apa beda prosedur dengan fungsi? Pada Bahasa C, semua sub program dianggap fungsi, berbeda dengan Pascal yang menyertakan reserved word procedure dan function untuk membedakan antara keduanya. Sebenarnya, perbedaan utama antara prosedur dan fungsi yaitu: prosedur adalah fungsi yang tidak mengembalikan suatu nilai. Sebaliknya fungsi adalah suatu prosedur yang mengembalikan nilai. Apabila mengacu pada contoh di atas, maka fungsi tambah akan mengembalikan suatu nilai yang bertipe integer, sedangkan prosedur Cetak tidak mengembalikan nilai apa-apa. Pada Bahasa C, procedure pada dasarnya adalah function yang mengembalikan void alias tidak mengembalikan nilai apa-apa.
2. Bagian Statement
Bagian statement merupakan bagian program yang berisi perintah yang akan dieksekusi/dijalankan. ada bahasa Pascal, bagian statement selalu diawali dengan reserved word begin dan end. Apabila blok statement adalah blok utama program, maka reserved word end harus diakhiri dengan tanda titik(.), sebaliknya jika blok statement bukan blok utama program maka reserved word end diakhiri dengan tanda titik koma (;). Sebaliknya pada bahasa C, dimulai dari deklarasi variable hingga akhir statement diawali dan diakhiri dengan tanda kurung kurawal { dan }.
Berikut adalah contoh potongan kode untuk implementasi menghitung luas lingkaran dengan Bahasa
Pascal (kiri) dan Bahasa C (kanan).

Berikut adalah penjelasan baris demi baris dari potongan kode Pascal:
1. uses crt;
Reserved word uses digunakan untuk mengincludekan library ke dalam
program. Terdapat cukup banyak Library/Unit standar yang ada pada
Pascal, antara lain untuk menangani perhitungan matematika, manipulasi
strings, dan sebagainya.
2. const
phi = 3.14; Baris kedua ini digunakan untuk mendeklarasikan konstanta
phi
3. var
diameter, radius, Luas : real;
Baris ketiga ini digunakan untuk mendeklarasikan variable diameter, radius, dan luas dengan tipe data real (bilangan pecahan)
4. begin
Baris ini menandakan blok statement dimulai
5. readln(diameter);
Baris kelima berisi perintah readln yang berfungsi untuk meminta input dari user, dan kemudian disimpan ke variable diameter.
6. radius := diameter / 2;
Baris keenam ini melakukan operasi pembagian diameter dengan dua, kemudian hasilnya disimpan pada variable radius (untuk mendapatkan jari-jari dari diameter).
7. Luas := phi * radius * radius;
Baris ini kembali melakukan operasi matematika yang berfungsi untuk
menghitung luas.
8. writeln(Luas);
Baris ini digunakan untuk mencetak isi variable Luas ke layar
9. end.
Baris ini menandakan akhir dari blok statement utama.

Berikut adalah penjelasan baris demi baris dari potongan kode Bahasa C untuk contoh di atas.
1. #include
Baris di awal program ini mengincludekan header library stdio ke dalam program. Seperti halnya Pascal, Bahasa C juga memiliki cukup banyak library standar yang dapat digunakan.
2. void main()
Baris kedua ini menandakan awal dari blok statement utama. Pada bahasa C, blok program utama merupakan suatu fungsi/sub program yang diberi nama ‘main’.


3. {
const phi = 3.14;
Pada awal baris ketiga ini, terdapat tanda kurung kurawal sebagai pembuka blok statement. Kemudian reserved word const digunakan untuk mendeklarasikan konstanta phi.
4. float diameter, radius, Luas;
Baris keempat ini digunakan untuk mendeklarasikan variable diameter, radius, dan luas dengan tipe data float (bilangan pecahan)
5. scanf(“%f”, &diameter);
Baris kelima berisi perintah yang berfungsi untuk meminta input bertipe float dari user, dan kemudian nilainya disimpan ke variable diameter.
6. radius = diameter / 2.0;
7. Luas = phi * radius * radius;
Baris keenam dan ketujuh melakukan operasi matematika untuk
menghitung luas lingkaran.
8. printf(“%f”,Luas);
Baris ini digunakan untuk mencetak isi variable luas yang bertipe float.
9. }
Baris ini menandakan akhir dari blok statement.

Element-Element dalam Bahasa Pemrograman
Ketika kita mempelajari suatu bahasa pemrograman, kita akan menjumpai element-element yang pada dasarnya serupa antara satu bahasa dengan bahasa yang lain. Hal itu dikarenakan elementelement tersebut merupakan bagian dari tata bahasa pemrograman yang bersangkutan.
Berikut adalah element-element pada bahasa pemrograman:
1. Aturan Leksikal
2. Tipe data
3. Expression
4. Statement
5. Function dan Procedure
Kita akan membahas satu per satu element-element yang tersebut di atas.
1. Aturan Leksikal
Yang dimaksud aturan leksikal yaitu aturan yang digunakan dalam membentuk suatu deklarasi, definisi, maupun statement hingga menjadi satu program yang utuh. Aturan ini meliputi beberapa element antara lain:
a. Token
b. Komentar
c. Identifier
d. Keywords (Reserved Words)
e. Operator

1.a. Token
Token yaitu element terkecil pada bahasa pemrograman yang memiliki arti penting bagi compiler. Yang termasuk token antara lain: identifier, keywords(reserved words), operator, dan sebagainya. Token yang satu dengan yang lain dipisahkan dengan satu atau lebih spasi, tab, baris baru, atau komentar.

1.b. Komentar
Komentar yaitu teks (kumpulan karakter) yang diabaikan oleh Compiler. Komentar sangat berguna untuk memberi catatan mengenai bagian program tertentu sebagai referensi baik bagi programmer itu sendiri maupun orang lain yang membaca kode program tersebut.

Pada bahasa Pascal, teks yang berada di antara kurung kurawal pembuka {dan kurung kurawal tutup } akan dianggap sebagai komentar. Selain itu, dapat pula menggunakan tanda (* sebagai pembuka komentar, dan tanda *) sebagai penutup.
Contoh:

Pada bahasa C, teks yang berada di antara tanda /* dan tanda */ akan dianggap sebagai komentar. Dan untuk teks yang ada setelah tanda // juga akan dianggap komentar satu baris. Berikut adalah contoh penggunaan komentar pada bahasa C:


1.c. Identifier
Identifier merupakan kumpulan karakter yang digunakan sebagai penanda untuk nama variable, nama tipe data, fungsi, prosedur, dan sebagainya. Aturan penulisan identifier pada bahasa Pascal dan bahasa C dapat dikatakan serupa. Yaitu: suatu identifier harus diawali oleh karakter non angka sebagai berikut:
_ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Selanjutnya boleh menggunakan karakter angka ( 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ) maupun karakter non angka tersebut di atas, namun tidak boleh menggunakan karakter khusus/spesial seperti + - * / ? ! { } [ ] dan sebagainya. Berikut adalah contoh-contoh identifier yang benar maupun salah.
_Nama → Benar
No_Telpon → Benar
Bilangan2 → Benar
4data → Salah, karena diawali oleh karakter angka: 4data

Teks? → Salah, karena mengandung karakter khusus/
special: Teks?
Tetapi sebagai catatan yang perlu diingat, identifier pada bahasa Pascal bersifat case insensitive (huruf besar dan huruf kecil dianggap sama), sedangkan pada bahasa C, identifier bersifat case sensitive (huruf besar dan huruf kecil dibedakan). Sebagai contoh, identifier No_Telpon dan no_telpon pada bahasa Pascal dianggap sama, sedangkan pada bahasa C, dianggap sebagai dua
identifier yang berbeda.

1.d. Keywords (Reserved Words)
Keywords atau Reserved words merupakan kata-kata yang telah ada/didefinisikan oleh bahasa pemrograman yang bersangkutan. Kata-kata tersebut telah memiliki definisi yang sudah tetap dan tidak dapat diubah. Karena telah memiliki definisi tertentu, maka kata-kata ini tidak dapat digunakan sebagai identifier.

1.e. Operator
Operator digunakan untuk menyatakan suatu perhitungan/operasi. Operator yang digunakan untuk operasi yang melibatkan satu operand disebut unary operator. Jika melibatkan dua operand maka disebut binary operator, dan jika melibatkan tiga operand, operator tersebut disebut ternary operator.
Di dalam suatu operasi dapat terdapat banyak operator. Urutan eksekusi dari operator-operator disebut juga operator precedence. Precedence yang lebih rendah akan dieksekusi belakangan,
misalnya:
A = 10 + 5 * 2
Karena precedence operator * lebih tinggi daripada operator + maka nilai A adalah 20, diperoleh dari perkalian 5 dan 2, kemudian dijumlahkan dengan 10. Untuk mendahulukan eksekusi precedence yang lebih rendah dapat digunakan tanda ( dan ) sebagai contoh:
A = (10 + 5) * 2
Variable A akan memiliki nilai 30, diperoleh dari penjumlahan 10 dan 5, kemudian dikalikan 2. Operator dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis antara lain:
1. Arithmetic Operator
2. Assignment Operator
3. Bitwise dan Logical Operator
4. Relational Operator
5. Pointer Operator
Berikut akan dibahas lima kelompok operator tersebut di atas. Sebagai catatan, masih terdapat operator-operator yang belum tercakup pada kelompok tersebut di atas. Yang dibahas di sini hanya bagian-bagian yang sangat umum.

1.e.1. Arithmetic Operator
Yang termasuk di dalam operator arithmetic yaitu operator yang digunakan untuk melakukan operasi aritmatika, seperti:
• penjumlahan: + (pada bahasa C, terdapat juga operator ++ sebagai prefix increment
Misalnya operasi: i++ atau ++i, akan melakukan increment nilai i sebesar 1)
• pengurangan: - (seperti penjumlahan, pada bahasa C, juga terdapat operator -- sebagai prefix
decrement)
• perkalian: *
• pembagian: / (pada bahasa Pascal, terdapat juga operator div yang digunakan untuk
melakukan pembagian bilangan bulat)
• mencari sisa pembagian: Pada bahasa Pascal adalah operator mod, sedangkan pada bahasa C
menggunakan tanda %

Operator-operator yang disebut di atas termasuk binary operator karena melibatkan dua operand. Terdapat pula operator unary, yaitu tanda – dan + yang digunakan sebagai penanda bilangan negative atau positif.

1.e.2. Assignment Operator
Operator ini digunakan untuk memberi nilai suatu identifier. Pada bahasa Pascal, digunakan tanda titik dua dan tanda sama dengan := untuk memberi nilai pada variable.
Contoh:
C := A + B; atau C := 4;
Pada bahasa C, terdapat beberapa assignment operator yaitu:
• Tanda = memiliki fungsi yang sama dengan tanda := pada bahasa Pascal
• Tanda += digunakan untuk melakukan assignment penjumlahan, misalnya terdapat dua
operasi sebagai berikut:
C = 4;
C += 3;
• Setelah baris pertama dieksekusi, maka C bernilai 4. Setelah baris kedua dieksekusi C
memiliki nilai 7.
• Tanda -= digunakan untuk melakukan assignment pengurangan. Cara penggunaannya sama
seperti contoh penggunaan tanda += di atas.
• Tanda <<= merupakan left shift assignment, digunakan untuk menggeser bit ke kiri.
• Tanda >>= merupakan right shift assignment, digunakan untuk menggeser bit ke kanan.
1.e.3. Bitwise dan Logical Operator
Operator ini digunakan untuk melakukan operasi bit dan logika. Yang termasuk di dalam operator ini antara lain:
• Negasi
bahasa Pascal : NOT contoh A := NOT B;
bahasa C : ! contoh A = !B;
• And
bahasa Pascal : AND contoh A := A AND B;
bahasa C : && contoh A = A && B;
• Or
bahasa Pascal : OR contoh A := B OR C;
bahasa C : || contoh A = B || C;
• Shift Left
bahasa Pascal : shl contoh A := B shl C;
bahasa C : << contoh A = B << C;
• Shift Right
bahasa Pascal : shr contoh A := B shr C;
bahasa C : >> contoh A = B >> C;

1.e.4. Relational Operator
Operator relasional digunakan untuk membandingkan nilai dua operand. Sebagai catatan, operand yang dibandingkan harus memiliki tipe data yang sama, kecuali untuk bilangan bulat (bertipe integer) dan bilangan pecahan (bertipe real atau float). Yang termasuk operator relasional yaitu:
• Penanda kesamaan = (Pada bahasa C, penanda kesamaan menggunakan dua tanda sama
dengan, yaitu == )
• Penanda lebih besar >
• Penanda lebih besar atau sama dengan >=
• Penanda lebih kecil <
• Penanda lebih kecil atau sama dengan <=
• Penanda ketidaksamaan. Pada bahasa Pascal menggunakan tanda <> sedangkan pada bahasa
C menggunakan tanda !=

1e.5. Pointer Operator
Operator pointer digunakan untuk melakukan operasi pada operand yang berupa pointer. Pada bahasa Pascal, digunakan tanda ^ sebagai deference pointer. Sedangkan pada bahasa C, deference pointer menggunakan tanda asterisks *.

2. Tipe Data
Tipe data digunakan untuk menentukan jenis nilai yang dapat ditampung oleh suatu variable. Pada suatu bahasa pemrograman umumnya telah menyediakan tipe-tipe data yang sederhana (simple) maupun yang terstruktur Dan apabila kita membutuhkan tipe data yang belum tersedia, kita dapat mendefinisikan sendiri tipe data baru, yang disebut enumerated type. Berikut adalah tipe data sederhana (simple) yang terdapat pada bahasa Pascal dan bahasa C standar.

Sebagai catatan, selain tipe data di atas, masih terdapat tipe-tipe data lain yang disediakan oleh compiler bahasa Pascal ataupun C. Tipe data tersebut biasanya merupakan feature yang ditambahkan oleh Compiler. Misalnya tipe data Boolean (bool) tidak terdapat pada bahasa Ansi C, namun tipe data tersebut dapat ditemui pada MS Visual C++. Yang dimaksud dengan tipe data terstruktur yaitu tipe data yang dapat menampung lebih dari satu nilai, sbb:

1. Array
Yang dimaksud array yaitu tipe data berindeks yang terdiri dari satu atau lebih elemen/komponen yang memiliki tipe data yang sama. Berikut adalah contoh penggunaan array:


Pertama-tama mari kita perhatikan bagian deklarasi variable bil untuk contoh di atas. Pada bahasa Pascal, kita dapat menentukan indeks batas bawah dan batas atas dari suatu array, sedangkan pada bahasa C, indeks batas bawah dari array adalah selalu nol, dan batas atas array adalah jumlah element dikurang satu. Untuk contoh di atas, variable bil dapat menampung sebanyak 4 element, dimulai dari element ke-0, ke-1, ke-2, dan ke-3. Untuk mengakses nilai indeks tertentu, digunakan tanda kurung siku [ dan ]. Pada contoh di atas, dapat dilihat bahwa indeks ke-0 yaitu bil[0] diberi nilai 1. Kemudian, indeks ke-1 yaitu bil[1] bernilai 2. Selanjutnya bil[2] bernilai 3 (penjumlahan nilai bil[0] dan angka 2), dan bil[3] bernilai 4. Nilai-nilai bil di memory akan tampak sebagai berikut:

Array pada contoh di atas adalah array berdimensi 1. Kita dapat membuat array berdimensi banyak, Berikut adalah contoh penggunaan array berdimensi 2:

Nilai-nilai bil pada contoh di atas adalah sebagai berikut:

Atau dalam bentuk matriks 2x2 sbb:



2. Record (Pascal) atau struct (Bahasa C)
Tipe data ini digunakan untuk merepresentasikan kumpulan (set) elemen/komponen yang memiliki satu jenis atau lebih tipe data. Tiap element disebut juga field atau property atau attribute. Berikut adalah contoh penggunaan record dan struct:


Pada contoh di atas, dideklarasikan tipe data terstruktur yang diberi nama TSiswa. Tipe data tersebut terdiri atas dua elemen yang masing-masing bertipe integer dan char.
Setelah kita membahas mengenai tipe data sederhana dan terstruktur di atas, berikut ini akan dibahas mengenai enumerated data type. Yang dimaksud dari enumerated data type yaitu tipe data yang didefinisikan sendiri oleh programmer. Berikut adalah contoh pada bahasa Pascal dan bahasa C.

3. Expression
Yang dimaksud dengan expression (ekspresi) yaitu suatu pernyataan yang menghasilkan suatu nilai. Expression tersusun dari operator dan operand yang digunakan untuk menghitung atau memberi suatu nilai suatu variable atau identifier.
Expression yang paling sederhana yaitu nama variable. Expression yang lebih kompleks akan melibatkan operator-operator, maupun pemanggilan function atau procedure. Berikut adalah contoh expression:
A → hanya berupa nama variable
10 → berupa suatu nilai
A + 3 * 2 → expression menggunakan operator
Calculate(A,B) → melakukan pemanggilan function bernama Calculate

4. Statement
Seperti yang telah disinggung di atas, statement merupakan bagian program yang berisi perintah yang akan dieksekusi/dijalankan. Karena itu, statement-statement ini menentukan bagaimana jalannya program dan bagaimana suatu nilai variable dimanipulasi/berubah. Statement dapat dikelompokan menjadi antara lain:
1. Simple Statement
2. Compound Statement
3. Selection Statement
4. Iteration Statement
4.1. Simple Statement
Yang digolongkan ke dalam simple statement (statement sederhana) yaitu statement yang tidak berisi statement lainnya, sbb:
• Assignment Statement
Yaitu statement yang digunakan untuk memberikan nilai ke suatu
variable, contoh pada bahasa Pascal (kiri) dan bahasa C (kanan):

• Statement untuk pemanggilan function atau procedure
Yaitu statement yang memanggil function atau procedure yang telah
didefinisikan pada program. Contoh pemanggilan procedure dan fungsi
pada bahasa Pascal dan bahasa C (dengan asumsi procedure
Calculate, Cetak, dan function GetLength untuk contoh di bawah, telah
didefinisikan terlebih dahulu) :


•Jump Statement
Yaitu statement yang digunakan untuk melompati statement-statement
lain. Yang termasuk dalam kategori statement ini yaitu:


4.2. Compound Statement
Compound statement (kumpulan statement) adalah sekumpulan statement yang terdiri dari statement-statement lain, termasuk juga iteration dan selection statement yang akan dibahas setelah ini. Pada bahasa Pascal, kumpulan statement diawali oleh keywords begin dan ditutup oleh keywords end, sedangkan pada bahasa C, kumpulan statement akan diawali dan diakhiri oleh tanda kurung kurawal { dan }. Berikut adalah contoh compound statement:

Selection Statement melakukan pemeriksaan nilai/kondisi, yang kemudian akan memilih statement mana yang akan dieksekusi. Statement ini terdiri dari 2 jenis yaitu: if..then..else statement dan case/switch statement. Berikut adalah cara penulisan selection statement pada bahasa Pascal dan bahasa C:



Sebagai catatan, statement pada tabel di atas dapat berupa berbagai macam statement, baik compound statement, simple statement, maupun selection statement itu sendiri dan iteration statement yang akan dibahas berikut ini.
4.4. Iteration Statement
Iteration statement digunakan untuk melakukan perulangan sekumpulan statement (compound statement). Iteration statement pada bahasa Pascal dan C adalah sebagai berikut:






5. Function dan Procedure
Procedure dan Function disebut juga subroutine, merupakan blok statement yang dapat dipanggil dari lokasi yang berbeda di dalam program. Yang membedakan antara function dan procedure yaitu: suatu function jika dijalankan/dipanggil akan mengembalikan suatu nilai. Pada Bahasa C, semua subroutine adalah function. Apabila kita ingin membuat subroutine yang tidak mengembalikan nilai, kita dapat memberi nilai kembalian berupa void. Ketika procedure atau function dipanggil, kita dapat melewatkan suatu nilai ke dalam function atau procedure tersebut. Nilai yang dilewatkan disebut juga argument atau parameter. Ada dua cara melewatkan nilai, yaitu:
1. Passing by Value (Dilewatkan secara nilai)
Jika di dalam procedure atau function dilakukan perubahan nilai parameter yang dilewatkan secara nilai, maka nilai parameter yang sebenarnya tidak ikut berubah, hal ini dikarenakan parameter yang dilewatkan secara nilai akan dicopy sebagai nilai local di procedure/function yang bersangkutan. Contoh pada bahasa Pascal (kiri) dan C (kanan):

Hasil eksekusi kedua program di atas adalah sama, pada layar akan tampak tulisan:
Bil sebelum=1
Ubah menjadi=10
Bil sesudah=1

2. Passing by Reference
Jika di dalam procedure atau function dilakukan perubahan nilai parameter yang dilewatkan secara reference, maka nilai parameter yang sebenarnya juga akan berubah. Contoh:


Jika dijalankan, maka di layar akan tampak:
Bil sebelum=1
Ubah menjadi=10
Bil sesudah=10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar